Kata Pengantar
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-Nyalah penulis akhirnya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Membangun Generasi Muda yang Memiliki Semangat
Nasionalisme Guna Mewujudkan Cita-cita dan Tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia” ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan untuk menyelesaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya
pada bab pertama. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis juga menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dalam kehidupannya. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih atas perhatiannya.
Penulis,
13 September 2012
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………1
Daftar Isi……………………………………………………………………..2
I.
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang……………………………………………………...3
1.2.
Rumusan Masalah…………………………………………………..4
1.3.
Tujuan………………………………………………………………4
II. Isi
/ Pembahasan
2.1.
Pengertian Nasionalisme…………………………………………...4
2.2.
Penyebab Semakin Lunturnya Semangat
Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Indonesia …...……………………………………..6
2.3.
Dampak yang Ditimbulkan oleh
Berkurangnya Semangat Nasionalisme………………………………………………………..7
2.4.
Membangun Generasi Muda yang Memiliki
Semangat Nasionalisme Guna Mewujudkan Cita-cita dan Tujuan NKRI……..……………..8
III. Penutup
3.1.
Kesimpulan…………………………………………………………9
3.2.
Saran-saran………………………………………………………….9
Daftar Pustaka……………………………………………………………10
Membangun
Generasi Muda yang Memiliki Semangat Nasionalisme Guna Mewujudkan Cita-cita dan
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Standar
Kompetensi:
Memahami hakikat
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Kompetensi
Dasar:
v Mendeskripsikan hakikat bangsa dan
unsur-unsur terbentuknya Negara
v Mendeskripsikan hakikat Negara dan
bentuk-bentuk kenegaraan
v Menjelaskan pengertian, fungsi, dan
tujuan NKRI
v Menunjukkan semangat kebangsaan,
nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
BAB
I
Pendahuluan
1.1.
Latar
Belakang
Dalam
merebut kemerdekaan dari para penjajah, para pemuda pada zaman kolonialisme
bersusah payah dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Mereka yang seharusnya bisa
bersenang-senang dengan masa mudanya mengorbankan hidupnya hanya demi merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah. Hal ini dibuktikan dengan adanya Kongres
Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang
berbunyi, “Kami putra dan putrid Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia. Kami putra dan puri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia”
Seiring
berkembangnya zaman atau yang lebih kita kenal dengan zaman globalisasi, rasa
nasionalisme di kalangan generasi semakin memudar. Hal ini dibuktikan dari
berbagai sikap para pemuda dalam memaknai berbagai hal penting bagi Negara
Indonesia. Beberapa contoh diantaranya yaitu:
Pada
saat upacara bendera, masih banyak generasi muda yang tidak memaknai arti upacara.
Seharusnya upacara bendera dapat menjadi tempat bagi generasi muda untuk
menunjukkan rasa nasionalisme pada negaranya sendiri
Pada
peringatan hari-hari besar nasional, seperti Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia tidak dirayakan seperti sebelum-sebelumnya. Padahal jika kita masih
mencintai bangsa ini, kita harus merayakan Hari Kemerdekaan sebagaimana kita
merayakan Ulang Tahun kita sendiri. Kenapa Perayaan ulang tahun sendiri dapat
kita laksanakan dengan sangat meriah dan kenapa Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia tidak bisa dirayakan secara demikian?
Lebih
tertariknya generasi muda Indonesia terhadap produk dan kebudayaan luar
Indonesia dibandingkan dengan produk dan kebudayaannya sendiri.
Rasa nasionalisme di kalangan generasi muda pada saat ini
hanya muncul bila ada suatu faktor pendorong, seperti kasus pengklaiman
beberapa kebudayan Indonesia oleh Malaysia beberapa waktu yang lalu. Namun
seiring dengan hilangnya berita tersebut, rasa nasionalisme para generasi muda
pun kembali memudar.
Padahal, sudah jelas tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea keempat tentang tujuan dan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang berbunyi, “…melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
keteriban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
social…”. Tapi bagaimana cara kita untuk dapat mencapai tujuan tersebut
apabila rasa nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia semakin memudar?
Kondisi seperti ini sangat memprihatikan. Karena itulah,
penulis termotivasi untuk menyusun makalah ini, sebagai upaya menumbuhkan
kembali rasa nasionalisme khususnya pada generasi muda.
1.2.
Rumusan
Masalah
Apakah yang dimaksud dengan
nasionalisme?
Apa penyebab semakin hilangnya rasa
nasionalisme di kalangan generasi muda?
Apa dampak yang ditimbulkan oleh sikap
tersebut?
Bagaimana cara membangun kembali
semangat nasionalisme guna mewujudkan cita-cita dan tujuan NKRI?
1.3.
Tujuan
Mengetahui dan mengerti arti rasa
nasionalisme
Menjelaskan faktor-faktor penyebab
semakin hilangnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia
Memahami dampak yang ditimbulkan jika
rasa nasionalisme semakin berkurang
Membangun kembali semangat nasionalisme
di kalangan generasi muda Indonesia guna mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
BAB
II
Isi
/ Pembahasan
2.1.
Pengertian
Nasionalisme
Secara sederhana, nasionalisme
dapat diartikan sebagai suatu paham yang menganggap kesetiaan tertinggi atas
setiap pribadi harus disertakan kepada Negara kebangsaan (nation state) atau sebagai sikap mental dan tingkah laku individu
maupun masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas dan pengabdian yang tinggi
terhadap bangsa dan negaranya. Pengertian
nasionalisme menurut beberapa ahli, yaitu:
1.
Menurut
Ernest Renan, Nasionalisme
adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara
2. Menurut Otto Bauer, Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau
karakter yang timbul karena perasaan senasib
3. Menurut Hans Kohn,
Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness.
Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan
rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri
4. Menurut L. Stoddard, Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang
dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa
5.
Menurut
Louis Sneyder, Nasionalisme adalah hasil dari
perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.
Nasionalisme
dapat difenisikan dalam dua pengertian:
a. Nasionalisme
dalam arti sempit (Nasionalistis) è perasaan kebangsaan atau cinta
terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan serta memandang rendah
bangsa lain. Hal ini sering disamakan dengan Jingoisme dan Chauvinisme
seperti yang dianut oleh bangsa Jerman pada masa pemerintahan Adolf Hitler (1934-1945), yaitu Deutscland Uber Alles in der Wetf (Jerman
di atas segala-galanya di dunia).
b. Nasionalisme
dalam arti luar è perasaan cinta atau bangga terhadap
tanah air dan bangsanya, namun tanpa memandang rendah bangsa/ Negara lainnya. Dalam
mengadakan hubungan dengan bangsa lain selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsanya, serta menempatkan bangsa lain
sederajat dengan bangsanya. Nasionalisme dalam arti luas inilah yang diapakai
oleh bangsa Indonesia dalam memaknai nasionalisme.
Nasionalisme
menjadi dasar pembentukan Negara kebangsaan. Negara kebangsaan adalah Negara
yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan/ nasionalisme. Artinya,
adanya tekad masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu Negara
yang sama walaupun berbeda ras, agama, suku, etnis, atau golongannya. Rasa
nasionalisme sudah dianggap muncul ketika suatu bangsa memiliki cita-cita yang
sama untuk mendirikan suatu Negara kebangsaan. Paham nasionalisme akan menjadikan
kita memiliki kesadaran akan adanya bangsa dan Negara.
Nasionalisme
telah menjadi persyaratan mutlah yang harus dipenuhi bagi kehidupan sebuah
bangsa. Paham nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya bahwa loyalitas
tidak lagi diberika pada golongan atau kelompok kecil, seperti agama, ras,
etnis, budaya (ikatan primordial), namun ditujukan pada komunitas yang dianggap
lebih tinggi yaitu bangsa dan Negara.
Ditinjau
dari segi historis (sejarah), perkembangan nasionalisme di Indonesia dilandasi
oleh adanya factor:
1)
Persamaan
nasib, penjajahan selama 350 tahun memberikan derita panjang bagi bangsan ini,
sehingga lahir persamaan nasib diantara rakyat pribumi
2) Kesatuan tempat tinggal, seluruh
wilayah nusantara yang membentang dari Sabang hingga Merauke
3) Adanya keinginan bersama untuk
merdeka, penderitaan panjang akibat penjajahan melahirkan keinginan bersama
untuk merdeka melepaskan diri dari belenggu penjajahan
4)
Cita-cita
bersama untuk mewujudkan kemakmuran dan keadilan sebagai suatu Negara.
Adapun
spirit kebangsaan (nasionalisme) pada bangsa Indonesia diakomodasi dalam
Pancasila sila ketiga yakni “Persatuan Indonesia”, dan ditandai dengan adaya
ciri-ciri:
1.
Memiliki
rasa cinta pada tanah air (patriotisme)
2. Bangga manjadi bagian dari bangsa
dan masyarakat Indonesia
3. Menempatkan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi ataupun golongan
4. Mengakui dan menghargai sepenuhnya
keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia
5. Bersedia mempertahankan dan turut
memajukan Negara serta menjaga nama baik bangsanya
6. Membangun rasa persaudaraan,
solidaritas, perdamaian, dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat dengan
semangat persatuan dan kesatuan
7.
Memiliki
kesadaran bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat dunia, sehingga bersedia
untuk menciptakan perdamaian dunia dan menciptakan hubungan kerjasama yang
saling menguntungkan
Beberapa
bentuk nasionalisme di dunia:
a)
Nasionalisme
Kewarganegaraan (Nasionalisme Sipil) è
nasionalisme yang terbentuk karena Negara memperoleh kebenaran politik dan
partispasi aktif warga negaranya
b) Nasionalisme Etnis (Etnonasionalisme)
è nasionalisme yang terbentuk karena
Negara memperoleh kebenaran politik dan budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat
c) Nasionalisme budaya è nasionalisme yang terbentuk karena Negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya bersama anggota masyarakat
d) Nasionalisme romatik (Nasionalisme Identitas)
è nasionalisme etnis yang terbentuk
karena Negara memperoleh kebenaran politik sebagai sesuatu yang alamiah dan
merupakan ekspresi suatu bangsa atau ras
e) Nasionalisme agama è nasionallisme yang terbentuk karena Negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama yang dipeluk oleh anggota masyarakat
f) Nasionalisme kenegaraan è nasionalisme yang merupakan kombinasi antara nasionalisme
kewarganegaraan dan nasionalisme etnis. Dalam konsep nasionalisme kenegaraan,
bangsa menjadi komunitas yang memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan dan
kekuatan Negara.
2.2.
Penyebab
Semakin Lunturnya Semangat Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Indonesia
a)
Faktor Internal
Ø Pemerintahanan yang jauh dari
harapan para generasi muda, sehingga membuat para generasi muda kecewa pada
kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang
Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat Negara membuat para generasi
muda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan.
Ø Sikap keluarga dan lingkungan sekitar
yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme, sehingga para generasi muda meniru
sikap tersebut. Para generasi muda merupakan peniru yang baik terhadap
lingkungan sekitarnya.
Ø Demokratisasi yang melewati batas
etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di
kalangan pemuda dan hilangnya optimisme, sehingga yang ada hanya sifat malas,
egois dan, emosional.
Ø Tertinggalnya Indonesia dengan
Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para generasi muda
tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
Ø Timbulnya etnosentrisme yang
menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat para pemuda lebih
mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.
b)
Faktor Penyebab Eksternal
v Cepatnya arus globalisasi yang berimbas
pada moral generasi muda yang lebih memilih kebudayaan Negara lain,
dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, sebagai contohnya para generasi muda
lebih memilih memakai pakaian-pakaian minim yang mencerminkan budaya barat
dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan budaya bangsa
Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum-minuman keras,
sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia
v Paham liberalisme yang dianut oleh
Negara-negara barat yang memberikan dampak pada kehidupan bangsa. Para pemuda
meniru paham liberalisme, seperti sikap individualisme yang hanya memikirkan
dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan sikap acuh tak acuh
pada pemerintahan.
2.3.
Dampak yang Ditimbulkan oleh Berkurangnya Semangat
Nasionalisme
Generasi
muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju
bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun dengan
perkembangan zaman yang semakin maju, malah menyebabkan semakin memudarnya rasa
nasionalisme dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang melanda generasi
muda di Indonesia. Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa
sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi
bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa
dihadapan dunia.
Namun,
dengan memudarnya rasa nasionalisme dapat mengancam dan menghancurkan bangsa
Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan
dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Dengan kata lain, Bangsa Indonesia
telah dijajah oleh generasi mudanya dengan semakin memudarnya rasa nasionalisme
terhadap bangsa Indonesia. Bukan dijajah dalam arti fisik, melainkan dijajah
secara mental dan ideologinya.
Banyak
sekali kebudayaan dan paham barat yang masuk ke dalam bangsa Indonesia.
Kemampuan local genius bangsa tidak lagi berjalan dengan semestinya.
Banyak budaya dan paham barat yang berpengaruh negatif dapat dengan mudah masuk
dan diterima oleh bangsa Indonesia. Dengan terjadinya hal itu, maka akan
terjadi akulturasi, bahkan menghilangnya kebudayaan dan kepribadian bangsa yang
seharusnya menjadi jati diri bangsa.
Dalam
aspek perekonomian Negara, dengan memudarnya rasa nasionalisme pada generasi
muda Indonesia mengakibatkan perekonomian bangsa Indonesia jauh tertinggal dari
Negara-negara tetangga. Saat ini masyarakat hanya memikirkan apa yang Negara
berikan untuk mereka, bukan memikirkan apa yang mereka dapat berikan pada
Negara. Dengan keegoisan inilah, masyarakat lebih menuntut hak dari pada
kewajibannya sebagai warga Negara. Sikap individual yang lebih mementingkan
diri sendiri dan hanya memperkaya diri sendiri tanpa memberikan retribusi pada
Negara, mengakibatkan perekonomian Negara semakin lemah.
2.4. Membangun Generasi Muda yang
Memiliki Semangat Nasionalisme Guna Mewujudkan Cita-cita dan Tujuan NKRI
Untuk membangun kembali generasi muda
yang memiliki semangat nasionalisme guna mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat dilakukan mulai dari luang lingkup
terkecil dalam kehidupan ini, yaitu Keluarga, Sekolah, Masyarakat, dan
Pemerintah.
a.
Lingkungan
Keluarga
Menyadari
tanggung jawab masing-masing anggota keluarga
Memberikan
pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme terhadap bangsa Indonesia
Memberikan
contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa
Memberikan
pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar
Selalu
menggunakan produk dalam negeri
Memecahkan
segala permasalahan dalam keluarga dengan cara musyawarah
Menciptakan
kerukunan hidup antaranggota keluarga
b.
Lingkungan
Sekolah
Memberikan
pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara
Menanamkan
sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara
bendera setiap hari senin
Memberikan
pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif
yang dapat mengancam ketahanan nasional
Belajar dengan
keras untuk meraih prestasi
Mengembangkan
sikap membantu sesama teman
Menaati tata
tertib sekolah
Mengutamakan
kepentingan bersama
Menumbuhkan
semangat persaudaraan dan mengembangkan pergaulan.
c.
Lingkungan
Masyarakat
Selalu membina
semangat kebersamaan
Mengembangkan
sikap rasa memiliki lingkungan tempat tinggal
Menciptakan
kerukunan bertetangga
Menghormati
norma yang berlaku dalam masyarakat
Aktif dalam kegiatan
masyarakat yang bersifat membangun kerukunan di masyarakat, contohnya yaitu
gotong royong di lingkungan sekitar bersama tetangga
Menjaga
ketertiban masyarakat dengan mematuhi aturan yang ada
Mengikuti
siskamling dan kerja bakti.
d.
Peran Pemerintah
Menggalakan
berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme, seperti seminar
dan pameran kebudayaan
Mewajibkan
pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal ini
dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang
diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa indonesia
Lebih
mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar
lebih baik lagi.
BAB
III
Penutup
3.1.
Kesimpulan
i.
Nasionalisme
adalah paham
yang menganggap kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus disertakan kepada
Negara kebangsaan (nation state) atau
sebagai sikap mental dan tingkah laku individu maupun masyarakat yang
menunjukkan adanya loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan
negaranya.
ii.
Beberapa ahli yang mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian nasionalisme antara lain : Ernest
Renan, Otto Bauar, Hans Kohn, L.
Stoddard, Louis Sneyder.
iii.
Nasionalisme dapat diartikan dalam dua
pengertian yaitu pengertian nasionalisme dalam arti luas dan arti sempit.
iv.
Factor yang menyebabkan semakin
memudarnya semangat naisonalisme di kalangan generasi muda Indonesia dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu factor internal dan factor eksternal.
v.
Dampak dari memudarnya semangat
nasionalisme yaitu semakin mendekatnya Bangsa Indonesia menuju keterpurukannya.
vi.
Membangun semangat nasionalisme di
kalangan generasi muda dapat dilakukan mulai dari Lingkungan Keluarga, Sekolah,
Masyarakat, sampai Pemerintah.
3.2.
Saran-saran
Dari
hasil pembahasan yang telah penulis bahas, penulis memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya para generasi muda Indonesia untuk lebih meningkatkan
rasa nasionalisme terhadap Negara Indonesia guna mewujudkan cita-cita dan
tujuan Negara kita tercinta ini. Karena pemuda adalah calon penerus perjuangan
dan pembangunan bangsa di masa yang akan datang, dan juga generasi muda
merupakan satu-satunya harapan bangsa untuk bisa lebih maju lagi. Selain itu,
penulis memberikan saran kepada masyarakat dan pemerintah untuk lebih
mengupayakan peningkatan nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Miadnya,
S.Pd, I Ketut, I Ketut Sukarnata, S.Pd, I Wayan Purnawan, S.Pd. 2012.Buku Pendidikan Kewarganegaraan.
Tabanan:MGMP Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kabupaten Tabanan.
terimaksih infonya, aku izin coppas yo.......
BalasHapus