Jumat, 30 Agustus 2013

Diskusi Panel (Ada Apa Dengan Nilai Ujian Bahasa Indonesia?)

Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia Dikalangan Peserta Didik
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, nikmat, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sebagai bahan diskusi yang berjudul “Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia Dikalangan Peserta Didik.”
Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dan berbagai sumber yang telah digunakan sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, kami sadari hasil kami masih jauh dari tingkat kesempurnaan. Namun, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk memperbaiki makalah ini.
Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi bahan diskusi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Tabanan, 31 Agustus 2012
Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...                     (1)
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..      (2)

Bab  I         :    PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Masalah ………………………………       (3)
1.2.       Rumusan Masalah …………………………………….       (4)
1.3.       Tujuan …………………………………………………       (4)

Bab II         :    PEMBAHASAN
2.1.       Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia ……………………………………………...                 (5)
2.2.       Dampak Dari Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia………………………………………………         (6)
2.3.       Upaya-Upaya yang Harus Dilakukan Guna Meningkatkan Hasil Ujian Nasional Bahasa Indonesia……………………..                                               (7)

Bab III       :    PENUTUP
3.1. Simpulan ……………………………………………….          (8)
3.2. Saran ……………………………………………………         (8)

FAKTA PENDUKUNG …………………………………………………....         (9)
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………                     (10)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Ini dikarenakan Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang sangat penting mengingat Bahasa tersebut merupakan ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia.
Namun sayang, kini Bahasa Indonesia telah banyak diabaikan oleh peserta didik. Hal tersebut ditandai dengan kurangnya minat untuk mempelajari dan menekuni Bahasa Indonesia seperti membaca karya sastra atau menciptakan karya sastra. Fakta lain yang mendukung hal tersebut adalah permasalahan tentang rendahnya nilai Bahasa Indonesia dalam Ujian Nasional. Hal ini telah meresahkan segala pihak baik siswa, pendidik, maupun institusi pendidikan tertinggi. Ketidaklulusan karena nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia dialami oleh 154.000 siswa (73% jumlah siswa total) mendorong para pendidik untuk mengkaji ulang ujian nasional Bahasa Indonesia. Perlu disadari bahwa soal-soal yang diujikan dalam ujian nasional menjadi barometer kompetensi berbahasa bagi peserta didik. Namun kenyataannya tidak demikian.
Akankah ini pertanda hilangnya pesona bahasa Indonesia di kalangan peserta didik?




1.2.  Rumusan Masalah
1.    Apakah faktor penyebab rendahnya nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia di kalangan peserta didik?
2.    Apakah dampak dari rendahnya nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia?
3.    Bagaimana upaya yang harus dilakukan guna meningkatkan hasil Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia?

1.3.  Tujuan
1.    Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia di kalangan peserta didik.
2.    Untuk menganalisis dampak rendahnya nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia.
3.    Untuk mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan guna meningkatkan hasil Ujian Nasional Bahasa Indonesia.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia
Jika kita telaah lebih dalam, ternyata nilai Ujian nasional Bahasa Indonesia dikalangan peserta didik pada umumnya selalu lebih rendah dibandingkan nilai ujian nasional mata pelajaran lainnya. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia rendah dibandingkan dengan Nilai Ujian mata pelajaran lainnya :
1.    Faktor Internal :
a.    Soal-soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia terlalu panjang sehingga untuk membacanya dibutuhkan banyak waktu dan kadang sampai membosankan siswa. Siswa tidak teliti membaca wacana yang disediakan sehingga banyak menjebak siswa, terlebih lagi multiplechoice-nya hampir sama semua.
b.    Tidak adanya minat peserta didik untuk membaca buku-buku Bahasa Indonesia lagi. Mereka lebih suka mempelajari dan menekuni pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris tentunya daripada membaca buku-buku Bahasa Indonesia, seperti buku-buku cerpen, kisah-kisah perjuangan, buku-buku Sastra lainnya. Mereka juga menganggap remeh tentang pentingnya belajar Bahasa Indonesia.
c.       Kurangnya pembekalan dan pengaplikasian Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
d.      Mata pelajaran Bahasa Indonesia diujikan pada hari pertama sehingga  sangat mungkin siswa  masih dipengaruhi faktor ketakutan dan kurang tenang mengerjakan soal.
e.       Lumrahnya para siswa memburu bocoran jawaban menjelang Ujian Nasional. Siswa yang kurang waspada sering percaya begitu saja terhadap jawaban yang diterima, padahal jawaban tersebut belum kebenarannya. Sehingga mereka tidak lagi membaca soal Ujian Nasional.
2.    Faktor Eksternal
a)    Orang tua peserta didik tidak lagi menyarankan anak-anaknya untuk les Bahasa Indonesia, karena orang tua menganggap bahwa Bahasa Indonesia sudah merupakan bahasa sehari-hari. Di lain sisi orang tua lebih menyarankan anak-anaknya untuk les Bahasa Inggris karena merupakan bahasa internasional.
b)   Metode pengajaran guru dan jenis evaluasi belajarnya tidak menunjang penguasaan kompetensi berbahasa secara utuh.
c)    Rendahnya kreatifitas dalam mengaplikasikan KTSP mengakibatkan Bahasa Indonesia dianggap sebagai analisis bahasa yang bersifat subjektif belaka dan terkesan membosankan. Hal ini ditegaskan oleh Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo.
d)   Data dan hasil obserfasi yang dihimpun menunjukkan 57% guru Bahasa Indonesia belum menempuh S1 atau D4. Inilah yang menyebabkan adanya mismatch antara mata pelajaran dan latar belakang pendidikan guru.
2.2.  Dampak Dari Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia
1.    Tingkat ketidaklulusan siswa meningkat. Karena bahasa Indonesia juga merupakan mata pelajaran yang menjadi prioritas utama dan selalu mendapatkan pertimbangan
2.    Semakin rendahnya kemampuan berbahasa dan bersastra di kalangan peserta didik
3.    Lunturnya budaya bangsa di bidang bahasa karenakan oleh penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti bisa saja bahasa Indonesia diklaim oleh bangsa lain.





2.3.  Upaya-Upaya yang Harus Dilakukan Guna Meningkatkan Hasil Ujian Nasional Bahasa Indonesia
1.    Hendaknya guru sering untuk memberikan tugas-tugas atau latihan-latihan serta lebih mengembangkan latihan tersebut.
2.    Guru harus memiliki strategi mengajar yang lebih menyenangkan agar peserta didik tidak merasa bosan ketika mendapat pelajaran Bahasa Indonesia.
3.    Peserta didik harus lebih meluangkan waktu untuk membaca atau menciptakan karya sastra khususnya karya sastra Indonesia.
4.    Pembuatan soal harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa secara keseluruhan.
5.    Siswa harus mempersiapkan diri secara matang terutama untuk soal yang mengandalkan penalaran dan jangan terlalu bergantung pada kunci jawaban yang belum pasti kebenarannya.

















BAB II
PENUTUP
3.1.  Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan :
1.    Perolehan nilai ujian nasional bahasa Indonesia pada umumnya selalu lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor internal dan faktor eksternal.
2.    Kemerosotan hasil ujian nasional bahasa Indonesia berimbas pada hal negatif seperti meningkatnya angka ketidaklulusan, rendahnya kemampuan berbahasa dan bersastra, serta lunturnya budaya bangsa di bidang bahasa.
3.    Dengan demikian, perlu adanya upaya-upaya guna meningkatkan hasil ujian nasional bahasa Indonesia, seperti meningkatkan minat baca dan sering berlatih soal-soal terutama yang mengandalkan penalaran, serta mengembangkan strategi belajar yang inovatif.

3.2.  Saran
Dari hasil pembahasan di atas, penulis ingin memberikan saran kepada semua pihak, khususnya kepada para pendidik dan peserta didik agar meningkatkan kemampuan berbahasa dan bersastra Indonesia. Semua ini penting bukan semata hanya untuk membantu meningkatkan hasil ujian nasional Bahasa Indonesia periode selanjutnya, namun juga sebagai barometer kompetensi berbahasa bagi semua pihak.








FAKTA PENDUKUNG

      Berdasarkan data Kemdiknas, Bahasa Indonesia menempati urutan kedua dengan angka tidak lulus terbanyak setelah Matematika. Sekitar 1.786 siswa (38,43 persen) SMA/MA tidak lulus UN bahasa Indonesia.

      DENPASAR, KOMPAS.com. Bukan Matematika, bukan pula Bahasa Inggris, melainkan momok para siswa yang tidak lulus di Bali justru berasal dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang sejak kecil telah diajarkan oleh orangtua. Ironisnya, 70 persen siswa yang tidak lulus gara-gara Bahasa Indonesia kebanyakan berasal dari sekolah negeri.

















DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar